Belajar Mode Manual Kamera
Pada artikel sebelumnya sudah saya bahas beberapa mode dalam sebuah kamera digital atau dslr dan pengenalan segitiga exposure, untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan keinginan pengguna, maka kita diharuskan untuk mempelajari dan memahami penggunaan mode manual. karena kalau anda masih berkutak pada mode otomatis, itu bukan fotografer sesungguhnya, melainkan fotografer pecinta kamera. haha bagaimana tidak, kamu hanya mengandalkan kecanggihan kamera anda tanpa kreatifitas pengambilan foto secara teknis.
Mode manual adalah salah satu cara agar anda lebih memahami segitiga exposure untuk menghasilkan foto yang luar biasa. Perlu diingat bahwa tidak ada racikan yang pasti untuk segitiga exposure karena semua tergantung kondisi, pengguna dan tujuan. Manual mode dslr (kamera canon, nikon, android, dll) sangat berkaitan dengan segitiga exposure.
Dalam kamera mode manual (baik seri canon 80D, 60D hingga merek lainnya) tentu kita sebagai pengguna memiliki wewenang utama, jadi kita tidak mempasrahkan wewenang kepada sistem kamera. Apa yang harus di setting pertama kali dalam exposure?
Tentukan ISO, Bukaan, dan Shutter Speed
Pertama anda harus menentukan ISO atau ASA yaitu tingkat kepekaan film, secara sederhana dalam keadaan cahaya terang maka gunakan ISO rendah 100-400 namun bila kondisi cahaya gelap maka menggunakan ISo tinggi mulai dari 600-16.000 atau bahkan lebih.
Setelah mengatur ISO sesuai dengan kondisi cahaya di lingkungan, selanjutnya yaitu bukaan atau aperture yang biasanya disimbolkan f dalam kamera, dimana harus disesuaikan dengan seberapa blur latar belakang yang diinginkan. dan yang terakhir adalah mengatur shutter speed yang disesuaikan dengan kondisi yang ada dan sesuai dengan efek yang dihasilkan.
Mengapa saya bilang shutter speed diatur sesuai dengan efek yang dihasilkan? yups karena sebagian orang ada yang menggunakan shutter untuk menghasilkan efek seperti slow motion. Kayak foto dimalam hari, efek slow motion.
Untuk mendapatkan hasil yang terang gelapnya pas kita dapat merujuk pada lightmeter yang ada di bawah jendela bidik atau layar LCD, kalau anda ingin hasil cahayanya pas maka usahakan petunjuk lightmeter berada pada posisi 0 kalai ke arah kiri maka gambar akan semakin gelap, begitu sebaliknya.
Secara sederhana manual mode dalam kamera seperti DSLR, Iphone, Xiaomi dan kamera lain yang memiliki mode tersebut memungkinkan kita untuk mengendalikan kunci penting exposure. dengan mengendalikan tersebut maka kita bisa memperoleh hasil yang akurat sesuai keinginan kita, sedangkan apabila kita memakai mode otomatis hasilnya akan tergantung pada algoritma atau wewenang/ keputusan sistem kamera.
Mungkin kalian bertanya tanya dalam diri, kenapa kita repot-repot untuk menggunakan mode manual? padahal ada mode otomatis dalam kamera yang hasilnya sudah bagus. Bagi sebagian kamera yang canggih mungkin iya tapi balik lagi pada tujuan hasil foto. terus kalau gitu, kenapa ada mode auto? nah sebenarnya mode auto itu diperuntukan untuk penggunaan yang candid atau mengejar momen yang mana tidak dapat dikejar bila kita harus mengatur secara manual terlebih dahulu.
Motret Human Interest, ataupun selfie, semua kondisi yang berkaitan dengan kejar momen. ingat mode auto itu hanya menugaskan kamera untuk mencari gambar yang terang dan jelas, contohnya bila sangat gelap, kamera akan memaksakan hingga ISO tertinggi. hingga muncul noise.
Coba saya kasih kasus lagi, kondisi cahaya sudah pas, dan kamu menggunakan lensa fix 50mm f1.8 dan kamu mau motret model, dan jarak kamu dengan model sekitar 1,5 meter, maka kalau kamu menggunakan mode auto, secara otomatis, kamera akan mengecilkan ISO, dan melebarkan aperture bahkan mentok di f1.8, alhasil background blur, sedangkan di sisi lain kami menginginkan background terlihat jelas (tanpa blur). ayo gimana? satu satunya anda harus menggunakan mode manual atau semi otomatis.